nusakini.com--Pakistan memerlukan batubara Indonesia sebanyak 4.2 juta ton per tahun karena Jamshoro Power Company Limited (JPCL) akan membangun 2 pusat pembangkit tenaga listrik yang masing-masing berkekuatan 660 MW dengan hanya menggunakan bahan baku batubara berkalori rendah 5.300 s/d 5.700 Kcal/kg. 

Demikian disampaikan oleh Muhammad Hassan Chang, CEO JPCL dalam pertemuannya dengan Konjen RI Karachi, Dempo Awang Yuddie, akhir pekan lalu.

Pembangunan pembangkit tenaga listrik tersebut sudah diadakan studi kelayakan dan akan dibiayai dengan menggunakan pinjaman dari Asian Development Bank dan Islamic Development Bank. 

  JPCL berharap agar bahan baku batubara tersebut dapat diimpor dari Indonesia. Pre-biding untuk pengadaan batubara tersebut sudah dibuka dan akan ditutup pada tanggal 2 Oktober 2017. Konjen RI Karachi menyambut baik permintaan JPCL tersebut dan akan membantu mencarikan perusahaan-perusahaan besar penghasil batubara Indonesia. 

Indonesia merupakan penghasil batubara terbesar ke-5 di dunia, dengan kemampuan produksi 419 juta ton pada tahun 2016, dan mempunyai cadangan sebanyak 8.26 miliar ton. Disamping itu, masih terdapat 23.9 miliar ton yang belum dieksplorasi. 

Indonesia mengekspor batubara ke berbagai negara, termasuk Pakistan yang pada bulan April 2017 lalu telah ditandatangani oleh perusahaan swasta untuk pembelian batubara sebanyak 50.000 ton. Konjen RI Karachi mengharapkan agar instansi terkait dan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat segera menanggapi dengan baik permintaan JPCL tersebut.(p/ab)